Hujan cukup lebat yang mengguyur Kota Balai Karangan dan sekitarnya Senin malam tanggal 19 Agustus 2019 mulai pukul 20.00 tersebut seakan turut menemani keasyikan kerja Panitia Bursa Inovasi Desa (BID) dalam mempersiapkan administrasi untuk pelaksanaan BID Cluster I yang terdiri dari Kecamatan Sekayam, Entikong, Noyan dan Beduai untuk besok paginya. Selain persiapan administrasi, persiapan di tempat bursa yakni di lapangan futsal Balai Karangan baru bisa dilakukan menunggu selesainya pertandingan liga (kompetisi) futsal dua partai pertandingan.
Kira-kira pukul 22.15 pertandingan futsal selesai, panitia BID segera beranjak ke lapangan futsal yang berlokasi tidak jauh dari kantor camat. Barang-barang perlengkapan seperti meja, kursi, spanduk dan lain-lain segera dipasang. Panitia BID, yang dikomandani Saudara Muhammad Dafi, dari empat kecamatan yang terdiri dari Pendamping Desa (PD), Pendamping Lokal Desa (PLD) dan Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID) bergerak dengan koordinasi yang cukup baik. Tanpa menunggu aba-aba masing-masing individu mengerjakan apa yang bisa dikerjakan sesuai dengan tugas kepanitiaan. Akhirnya, sekira pukul 04.00 menjelang shubuh tanggal 20 Agustus 2019, persiapan tempat untuk pelaksanaan BID tuntas diselesaikan. Ternyata perlu begadang sampai pagi untuk persiapan sebuah bursa inovasi.
Acara pembukaan BID dimulai sekira pukul 10.00, satu jam lebih lama dari yang dijadualkan. Acara dibuka dengan sajian tarian pembuka bernuansa etnis, dibawakan secara apik oleh para remaja putri dengan gaya medlay, dimulai tarian adat Melayu, Dayak, Batak dan diakhiri tarian adat Tionghoa. Disusul kemudian laporan Ketua Panitia BID Cluster 1. Acara dilanjutkan dengan sambutan tertulis Bupati Sanggau yang dibacakan Camat Sekayam. Dalam sambutannya Bupati Sanggau antara lain menyampaikan bahwa Bursa Pertukaran Inovasi atau dikenal sebagai Bursa Inovasi Desa merupakan media pertukaran pengetahuan dan ide terkait kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang dinilai inovatif.
Ada peristiwa cukup menarik, saat sambutan oleh Camat Sekayam atas nama Bupati, dan akan dilanjutkan dengan pemotongan pita ke lokasi bursa menu A, B dan C, ternyata pita yang sudah disiapkan yakni pita warna hijau dan akan dipasang untuk dibentangkan dicari-cari tidak ketemu. Setelah dicari-cari, akhirnya pita warna hijau tersebut ketemu namun sudah terpotong-potong untuk mengikat banner bursa. Ketua Panitia BID sedikit panik, dan sejurus kemudian ambil keputusan beli pita baru. Sambil menunggu pita datang, acara dikondisikan dengan penjelasan tentang alur bursa oleh Korkab P3MD. Syukurlah, pita yang baru sudah dapat, walaupun warnanya berbeda dengan rangkaian hiasan pita yang berwarna hijau.
Setelah pengguntingan pita, Camat Sekayam beserta undangan dan seluruh peserta BID melihat-lihat menu kegitan di Bursa A, B dan C. Kepala Desa, BPD dan tokoh masyarakat pada umumnya cukup antusias dalam memperhatikan menu bursa yang ditawarkan. Setelah berkonsultasi dan berdiskusi dengan petugas bursa mereka menyepakati kegiatan apa yang akan direplikasi di desanya untuk Tahun Anggaran 2020.
Dari 25 (dua puluh lima) desa yang ada dalam cluster I yakni Kecamatan Sekayam 10 desa, Entikong, Noyan dan Beduai masing-masing 5 desa, ternyata seluruh desa hadir dalam BID ini. Hal ini disampaikan oleh Koordinator Kabupaten Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Sanggau, Bapak Abdul Kadir, SP.
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Madya (TAM) Bidang Inovasi Desa Provinsi Kalimantan Barat, Rico Butar Butar menyampaikan bahwa ke depan diharapkan desa-desa bisa bergerak maju dan mandiri melalui inovasi. Hal ini sangat dimungkinkan mengingat desa-desa mempunyai potensi yang cukup diandalkan, yakni adanya tanah (lahan), masyarakat dan dana yang dikelola melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Sejalan dengan apa yang disampaikan Pak Rico, Kepala Bidang Pengembangan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPM Pemdes) Kabupaten Sanggau yakni Bapak Anton, mengharapkan desa-desa yang sudah berkomitmen untuk mereplikasi kegiatan dalam menu bursa untuk diterapkan di desanya masing-masing dapat memasukkan kegiatan tersebut dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dan APBDesa Tahun Anggaran 2020, sehingga upaya untuk menjadikan desa lebih maju dan mandiri suatu ketika dapat diwujudkan.@wry