Sistem operasi android kini telah banyak digunakan pada berbagai jenis smartphone. Banyak pendapat mengenai OS android ini, banyak juga pendapat orang yang keliru mengenai OS android ini. Dan kekeliruan tersebut saya ringkas pada artikel kali ini.
1. Android Rapuh
Banyak orang berpendapat bahwa sistem operasi android sangat rapuh terhadap malware. Namun, pada kenyataannya sistem android sangatlah aman. Saya sendiri tidak pernah mengalami masalah malware pada tablet android saya.Tips agar Android anda terhindar dari malware yaitu dengan menggunakan software-software yang terpercaya. Sebaiknya instal aplikasi android hanya dari google play dan jangan menginstal aplikasi diluar google play karena banyak malware yang berasal dari software pihak ke tiga.
Untuk mengidentifikasi malware, jangan buru-buru melakukan update suatu aplikasi, baca dahulu ulasan dan lihat jumlah download-nya. Lakukan hal yang sama saat Anda browsing di PC, seperti tidak meng-klik tautan atau attachment e-mail yang mencurigakan.
Terakhir, jangan "root" Android Anda. Bagian terlemah dari Android adalah penggunanya. Jika pengguna mem-bypass lapisan keamanan yang dibuat dalam Android, maka pengguna membahayakan smartphone-nya sendiri.
2. Android Rumit
Banyak orang yang berpendapat jika smartphone dengan OS Android itu sulit dioperasikan. Tetapi pada kenyataannya saya yang bisa dikatakan pengguna android belum lama ini, sudah dapat mengoperasikan OS android ini dengan mudah.
Pada dasarnya OS android hampir sama dengan OS lain dan bahkan android lebih baik dari OS yang lain. Banyak sekali keunggulan-keunggulan android yang tidak dimiliki oleh sistem operasi lain.
Baca : Sejarah Sistem Operasi Android
Melihat pasar smartphone bersistem operasi android akhir-akhir ini juga dapat disimpulkan bahwa sistem android itu tidak serumit yang orang bayangkan. Kenyataannya banyak orang yang tertarik menggunakan android sebagai OS smartphone mereka.
3. Android Membutuhkan Aplikasi Task Killer
Di awal-awal beredarnya smartphone Android, aplikasi Task killer banyak yang diunduh pengguna. Aplikasi lain yang sejenis juga banyak diminati. Hal ini karena menurut mereka dengan adanya aplikasi task killer dapat meringankan kinerja smartphone sehingga dapat menghemat baterai android. Tetapi apa benar task killer bisa menghemat baterai Android?
Beberapa argumen mengatakan Task killer bisa menghemat baterai, namun yang berpendapat sebaliknya pun banyak. Seperti diskusi yang terjadi di situs Lifehacker, ada yang mengatakan stabilitas dan baterai lebih baik saat task Killer di-uninstall.
Untuk membuktikannya sendiri, coba saja hapus aplikasi Task killer di perangkat Android Anda, kemudian bandingkan performa dan daya tahan baterainya.
4. Smartphone Android Payah
Banyak pengguna yang mengatakan semua Android, merek dan model apapun, itu smartphone yang payah. Saat ditelusuri, mereka ternyata menggunakan smartphone Android dengan spesifikasi rendah dan biasanya dijual murah.
Google telah meningkatkan pengalaman penggunaan Android dan mengoptimalkan layanannya sehingga pengguna tidak butuh hardware canggih untuk menikmati platform ini.
Sayangnya, kadang vendor smartphone memasang aplikasi tambahan lain seperti antarmuka buatan mereka sendiri dan pemakai Android memasang bloatware, maka pekerjaan Google menjadi sia-sia.
Sisi positif dengan tidak adanya batasan dalam Android adalah, pengguna bisa memilih beragam perangkat dan harga yang bervariasi. Namun, sisi negatifnya adalah adanya kecacatan produk.
Bacalah review banyak-banyak agar Anda bisa memilih smartphone Android yang sesuai dan tidak harus merogok kocek dalam-dalam.
5. Android Lebih Sering Bermasalah
Di saat awal smartphone Android muncul, banyak yang berkata platform ini lambat. Aplikasi milik Android juga dibilang lebih sering crash dibanding platform lain.
Yang sebenarnya terjadi adalah, tidak seiring sejalannya update hardware dengan software. Pengembang aplikasi kadang butuh waktu mengoptimalkan aplikasinya tiap kali ada update hardware.
Baca : Daftar Nama OS Android Lengkap dan Update
Beberapa studi menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Seperti data dari Crittercism yang dimuat majalah Forbes yang mengatakan aplikasi iOS lebih sering crash dibanding aplikasi Android. Namun setahun kemudian, ternyata aplikasi iOS 6 lebih baik dibanding yang berjalan dengan Jelly Bean.
Setiap pengguna smartphone pasti pernah mengalami crash. Komplain yang lebih banyak dari Android kemungkinan berasal dari pengguna smartpphone murah dengan hardware yang underpowered, antarmuka yang telah dikustomisasi, serta bloatware yang di-install.
Smartphone atau tablet Android yang bagus tidak sering mengalami lag atau crash dibanding perangkat platform lain. Perlu diingat juga bahwa “bagus” belum tentu memiliki spesifikasi terbaik.